Sunday, April 01, 2007

Alternatif Teknologi Early Warning utk Kereta Api

Kecelakaan KA belakangan ini terasa sangat memprihatinkan. Khususnya yang disebabkan oleh faktor manusia (human error). Dan yang baru-baru ini terjadi juga di perlintasan KA Jl Margorejo, hanya disebabkan karena faktor kelalaian penjaga perlintasan.

Walaupun Indonesia bukan negara kaya yang bisa mengimplementasikan / membeli teknologi canggih untuk membuat sistem peringatan dini (early warning) terhadap bahaya kecelakaan. Mestinya kita pun juga jangan terlalu manual (hanya memakai faktor manusia). Karena sebenarnya masih banyak putra bangsa yang mampu membangun sendiri teknologi keamanan tersebut.

Memanfaatkan GPS

Salah satu teknologi yang bisa dipakai adalah GPS (Global Positioning System). GPS adalah sebuah alat yang bisa mendeteksi lokasi sebuah benda di permukaan bumi dengan bantuan satelit.

Kini banyak GPS yang telah terintegrasi dengan alat transmisi data baik berbasis GPRS, GSM maupun radio paket. Sehingga data lokasi GPS tersebut bisa dikirim ke server secara realtime. Dengan mengintegrasikannya dengan GIS (Geographics Information System) kita akan bisa memonitor selalu pergerakan sebuah benda (seperti kereta api) secara real time dari pusat data. Dari pusat data ini, data bisa diakses atau pun bisa dikirim ke mana saja yang diperlukan.

Sederhananya, kita akan bisa mengetahui jarak dan kecepatan antar kereta yang ada di sepanjang rute kereta api. Dengan perhitungan matematis, kita juga bisa memprediksikan apakah gerakan kereta (yang terpasang GPS) tersebut rawan menyebabkan terjadinya sebuah tabrakan atau dalam kondisi normal. Misalnya, ada dua kereta yang menggunakan satu jalur yang sama.

Kedua, jika di tiap perlintasan KA kita pasangkan monitor untuk melihat kedatangan kereta (tanpa tergantung dengan penjaga perlintasan), tentau pemakai jalan tidak perlu menunggu apakah sirine sudah berbunyi, pintu perlintasan tertutup atau lampu merah yang menyala. Mereka bisa melihat sendiri kedatangan kereta via monitor (besar) yang dipasang di pinggir perlintasan. Gambar yang dihasilkan ini animasi adalah hasil pengolahan data GPS yang diambil dari server pusat.

Idealnya, tiap jarak dan kecepatan tertentu kereta mendekati pintu perlintasan tersebut maka sirine akan berbunyi, dan kontrol akan menutup secara otomatis. Namun jika hal ini dirasa terlalu canggih, mungkin adanya monitor ini sudah akan sangat membantu (selain juga sangat menarik) bagi pengguna jalan. Terutama pada jalur-jalur yang padat lalu lintas. Minimal juga membantu penyadarkan penjaga atau orang-orang disekitarnya untuk segera menutup pintu perlintasan.

Bagi kalangan peminat GPS teknologi seperti ini tentu bukan hal baru. Kita bisa belajar seputar masalah ini di milis id-gps@yahoogroups.com. Untuk subscribe kita bisa kirim email kosong ke id-gps-subscribe@yahoogroups.com. Kita tinggal menunggu pihak PT KAI apakah sudah ada pertimbangan untuk menuju kesana atau belum.

Seger Hasani

Labels: , , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home